Lombok Timur (FaktaOne)– Pemerintah senantiasa berupaya menjaga keamanan dan ketertiban yang menjadi tonggak utama dalam menjalankan program-program pemerintahan, dalam menyongsong ekonomi yang berdaya saing yang lebih mandiri. Kaitan dengan itu, Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mengundang pengurus Masjid Jami’ Baitul Izzati dusun Praida Selatan dan pengurus Masjid Al Muhajirin dusun Praida, desa Bagik Payung Timur, kecamatan Suralaga yang bersilang pendapat. Langkah tersebut diambil usai penyelesaian di tingkat desa hingga kecamatan tidak membuahkan hasil memuaskan.
Silaturahmi dan diskusi yang berlangsung di Rupatama I Kantor Bupati Lombok Timur, Rabu (28/5) tersebut dihadiri Kepala Kemenag Lotim, Kepala Dinas PMD, Kaban Kesbangpoldagri, ketua Bale Mediasi, perwakilan MUI, perwakilan FKUB, perwakilan FPK, Kabag Hukum Setda Lotim, kepala desa Bagik Payung Timur, Camat Suralaga, dan perwakilan masyarakat desa Bagik Payung Timur.
Wakil Bupati dalam arahannya mengharapkan acara tersebut dimanfaatkan untuk saling berdiskusi dan musyawarah yang bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Dengan adanya usaha cegah dini yang dilakukan semua unsur yang hadir bisa memberikan arahan yang menghasilkan kesepakatan, dan kedua belah pihak bisa berdiskusi dengan hati yang besar. “Penyelesaian harus sesegera mungkin dilakukan karena ketertiban, keamanan di masyarakat rentan berdampak dan merembet ke lain-lainnya. Kita harapkan semua bisa berdiskusi dengan hati yang lapang,” ucapnya.
Wakil Bupati berharap masyarakat dapat menjaga ukhwah dengan kebesaran hati. Konsep yang ditawarkan Pemerinta Daerah Lombok Timur yaitu kebersamaan.
Diskusi yang berjalan cukup alot itu menghasilkan kesepakatan yaitu Jum’at Perpisahan. Teknisnya, pengurus masjid Al-Muhajirin dan jamaahnya akan melakukan dua kali salat di masjid Jami’ Baitul Izzati yaitu dengan melaksanakan salat Idul Adha pada Hari Jum’at (6/6) mendatang yang akan dihadiri oleh Wakil Bupati Lotim, dilanjutkan salat Jum’at yang akan dihadiri kepala Kemenag Lotim.
Konflik berawal dari pelaksanaan salat Jum’at di Masjid Al-Muhajirin yang merupakan masjid baru, sehingga menyebabkan jamaah Masjid Jami’ Baitul Izzati terus mengalami pengurangan. Terlebih status perizinan Masjid Al-Muhajirin juga masih dipertanyakan.
Masjid Jami’ Baitul Izzati dan Masjid Al-Muhajirin berjarak 500 meter. Masjid Jami` Baitul Izzati berada di dusun Praida Selatan memiliki 140 kepala keluarga dan Masjid AL-Muhajirin berada di Dusun Praida dengan 220 kepala keluarga. Dari aspek kondisi geografis maupun jumlah penduduk sudah memenuhi persyaratan untuk membangun masjid.
Diharapkan kesepakatan ini menjadi solusi sehingga masyarakat dapat beribadah dengan tenang, aman, dan damai.
Social Footer