Lombok Timur (FaktaOne) - Sikap Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin yang mengusir guide yang membawa wisatawan asal Lombok Tengah dari kawasan Pantai Ekas, Kecamatan Jerowaru.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Sungkul kepada media mengatakan berwisata itu tidak terbentur dengan wilayah administratif suatu daerah. Utamanya bagi WNA.
"Begitu dia berlibur, berarti dia boleh mengunjungi wilayah mana saja. Nah, lebih-lebih yang kita kembangkan ini sport tourism," kata Miq Sungkul hari ini.
Perihal peristiwa di Ekas kata Miq Sungkul, sport tersebut merupakan jualan Indonesia, khususnya di sisi sport surfing.
"Ini yang harus dicermati oleh Pemda setempat. Sangat kita sayangkan, Bupati ujug-ujug datang dan dikonsumsi oleh wisatawan asing yang pemahamannya berbeda," ucapnya.
"Saya menyalahkan memtor atau pembisik Bupati. Sehingga Bupati begitu dan ini di media sosial digiring ke arah rasis. Jangan sampai persatuan kita pecah gara-gara itu," sesalnya.
Miq Sungkul menegaskan, seyogyanya Pemda Lombok Timur memikirkan daya tampung dan daya dukung wisatwan. Pasalnya sebelumnya Bupati beralasan wisatawan tersebut tidak menginap di Lombok Timur.
"Harusnya dipikirkan daya tampung dan daya dukung. Sehingga ada alasan mengapa harus menginap di sana. Itu yang harus dipikirkan, kalau sudah ada infrastruktur tidak apa," tegasnya.
Di sisi lain, Kadispar juga mengingatkan masyarakat jangan berlebihan menyikapi hal tersebut.
"Jangan dkaitkan dengan hal lain. Ini karena daya tampung sudah tidak muat lagi, makanya begini. Kalau sudah leluasa pasti tidak mungin begitu," tandasnya.
Social Footer